Saturday, September 25, 2004

Dua minggu lalu…
Aku keluar dari kamar ini
Musawwir ku pilih, melangkah jauh dari nur Ilahi
Melangkah ke dunia keji
Menyaksikan mayat-mayat hidup menikmati duniawi
Arghh cukuplah aku menentang dengan hati...
Cukup???

Namun Tuhan itu tidak alpa
Bahkan Dia memberiku peluang kedua..
Kedua???
Mungkin sudah tidak terhitung lagi peluang keberapa

Melangkah lagi aku ke kamar ini...
Dimensinya lebih luas dari pandangan mata
Lebih jauh dari dengaran telinga
Pancaindera keenamku bergetar
Meminta dibetulkan kesilapan semalam
Merayu menegakkan mana-mana yang songsang

Kamar ini diketuk tiga murabbi kehidupan
Matlamat mereka jauh kehadapan
Tidak pernah lupa meniggalkan pesan
Kehadiran kalian membuka dimensi baru dalam kamar ini
Kelunakkan kalian mengetuk pintu-pintu hati
Kemesraan kalian terpahat kukuh di qalbi

Kamar ini dipenuhi jiwa-jiwa merdeka
Jiwa-jiwa yang sentiasa membara
Mereka yang melihat alam pada dimensi sebenar
Menyahut semboyan tanpa ketar
Melangkah maju tanpa risau terlantar
Merindui hidup bawah naungan Qalam Ilahi
Mengangkat panji Islam yang dahulunya tegak berdiri
Demi keredhaan dan cinta hakiki

Jangan Kau tinggalkan kamar ini
Jangan Kau biarkan ianya sepi
Jangan kau jadikannya mayat-mayat berdiri
Jangan kau hiasinya dengan hiasan duniawi
Kamar ini tetap di sini

Nukilan,
- Nur Mohamud, Brisbane 2004 -

No comments: