Showing posts with label ummihood. Show all posts
Showing posts with label ummihood. Show all posts

Monday, October 31, 2011

Reality - please Allah make it easy for us.

Tomorrow is our last day at home together. 1 nov, hey office I come. Work is so stressful. Just thinking about going back to work make me sick already. This is harder then before. Aisyah still refused to drink expressed milk from the bottle. she'd rather sleep than drink from it. When she cries it hurts me more and more.

O Allah please make it easy for us. I give my children to you. Engkaulah sebaik baik pemelihara. Peliharalah mereka.

Hasbiyallah wa nikmat wakeel.

Tuesday, September 27, 2011

Along and adik



They look alike kan. Well siblings....

GERD

Turns out that Aisyah constant vomitting is not normal. At first I thought she was overfed but when we see the peaditrition he confirmed that she has gastroesophageal reflux that is quite common among babies. She underwent the barium swallow test straight away after dr. Musa seeing a forceful vomit.

He recommended aisyah to be home care to avoid further complications. He issued 2 types of medication. She was on both for two days but now I've stopped both since she is still vomitted. So, we decided to give her virgin coconut oil and see how it goes.

I'm on unpaid leave now. But the application hasn't been approve yet.

Please make dua for her that she'll outgrown it soon

From my iPad

Friday, September 23, 2011

Stay at home mom.... I like

Alhamdulillah on July 25, Aisyah was born. Bring new joy to our small family. She is relatively easy going baby. Pregnant to her was easy and with Menggatal discovery, it was a blessed. Giving birth to her was masyaAllah... With the power of dua from akhawat it was easy alhamduluillah. And she is easy to raised besides the constant vomitting that worries me now.

And after pantang I've decided to have Amir at home as well. It is so much fun. Day one we do some art and craft, day two was another art and craft, day three basuh toilet, day four kemas rumah, and the list go on. Amir do his iqra as well and coloring and reading together, and playing together, subhanallah how I missed my son. He's pelatness were reduced so much. It's not umi n abi anymore that understands Amir.

Home is for the mother. The kids should be raised at home from the hand of a mother. At least that is what I think right. Do I miss working?Not yet at the moment. The unpaid leave application is on the way. Hopefully it will get approve. I just don't understand how an UNPAID LEAVE (well u are not getting anything from them for not being at the office kan) requires so much justification.

"if it is not urgent, please come back to the office as soon as ur maternity leave"

Well what is more urgent than family.

O Allah, if being at home is the best for me... Make it easy for me. Please take care of my children whenever I am.


From my iPad

Wednesday, February 02, 2011

Agar anak mencintai Al-Quran

pantang lihat ummi pegang quran, dia akan ambil dan mula "membacanya"

Rasulullah saw. pernah bersabda (yang artinya): Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara: mencintai Nabimu; mencintai ahlul baitnya; dan membaca al-quran karena orang-orang yang memelihara Al-Qur’an itu berada dalam lindungan singasana Allah pada hari ketika tidak ada perlindungan selain daripada perlindungan- Nya; mereka beserta para nabiNya dan orang-orang suci. (HR ath Thabrani).


Boleh baca link diatas untuk mengetahui lebih lanjut tentang 7M: Agar anak Selalu Hidup Bersama Al-Quran. Secara ringkasnya;
1) Mengenalkan
2) Memperdengarkan
3) Menghafalkan
4) Membaca
5) Menulis
6) Mengkaji
7) Mengamalkan dan memperjuangkan al-Quran


Al-Quran telah berjaya mentazkiyah generasi awwal, meningkatkan darjat mereka dimata dunia. Rasulullah diturunkan untuk membacakan, mensucikan jiwa, dan mengajarkan hikmah dan sunnah dengan Al-Quran (rujuk Al-Jum'ah:2). Sayyid Qutb menjelaskan berulangkali dalam mukaddimah tafsir dzilalnya bahawa hidup dibawah bayangan al-Quran meluhur, merberkati dan membersihkan usia seseorang.


Untuk al-Quran bertindak sebagai ejen penyucian jiwa sekaligus membuahkan amal dan perjuangan, seseorang itu perlu diperkenalkan dengan Al-Quran. Saya dalam usaha memperkenalkan Amir dengan al-Quran. Pelbagai method digunakan. Tapi tak de la konsisten sangat, lebih kepada ikut mood amir dan juga kelaratan ibunya. Secara kasar, Amir mula dikenalkan dengan huruf hijaiyah seawal lapan bulan. Kami banyak menghabiskan masa di dalam kereta. Jadi saya manfaatkan flash card hijaiyah/arab (sebab amir suka gambar) di dalam kereta. Card ini adalah dibeli ketika pesta buku 2009 (sehari sebelum amir dilahirkan).


Saya juga membeli buku kaedah al-furqan (atas saranan blog darwish darwisha) sebab amir tak begitu menggemarkan flash card, mukaddam plastik, dan juga buku kaedah "qaf" keluaran dawama (anak syarikat DBP). Amir paling suka buku qaf, sebab colourful dan ada star. Ketika saya mengajarkannya kadang-kadang dia buat tak tahu dan main-main. Namun, jangan putus asa, setiap yg dipelajari pasti ada yang masuk. At around 1 year old, dia request untuk mengaji (dengan menunjukkan al-quran) sebab itu rutin saya apabila selesai solat maghrib. Amir memang pantang tengok ummi membaca terutamanya al-Quran, pasti dia akan duduk atas riba. Tapi tidak kurang juga pages dan bookmark yang terkoyak.


Alhamdulillah, beberapa minggu lepas saya menziarahi ibu mertua (yang ajar mengaji), dan amir kini mahu duduk diam dan belajar/i.e ikut kita baca. Alhamdulillah kalau mood ok, sampai ya. InsyaAllah semoga usaha ini istiqamah dan dia seterusnya akan dapat membaca dan menghafalnya dengan lancar. Amin.

Monday, January 17, 2011

Empowering Fathers: Look whos playing..

Anak-anak adalah rezeki, juga ujian.Anak-anak daei kadangkala boleh menjadi pendokong daawah, adakalanya juga mereka bisa menjadi fitnah kepada daawah ibu bapa mereka. Sememangnya iman tidak bisa diwarisi. Hatta Nabi Nuh dan Lut pun diuji dengan anak-anak yang akhirnya tidak mewarisi daawah ayahanda tercinta. Pelbagai spekulasi boleh dibuat untuk menggariskan kegagalan anak untuk mewarisi langkah ibu bapa.

Saya masih sangat setahun jagung dalam membesarkan seorang anak. Tidak banyak perkongsian pengalaman yang boleh dibuat. Namun, hasil perbincangan dengan ibu bapa yang anaknya mengikuti jalan daawah, juga ibu bapa yang diuji dengan ujian yang tidak ingin mereka lalui, juga dengan anak-anak yang akhirnya ikut di jalan daawah ini, kesimpulan kasar yang dapat dibuat adalah - segalanya bertitik tolak dari tindakan/cara/tarbiyyah ibu bapa itu sendiri.

Adalah sangat penting untuk memahami dan mendalami psikologi kanak-kanak. Saya bukan lah seorang ahli psikologi. Namun, seorang kanak-kanak pasti bosan jika diulit kesana kemari, dan dimarahi bila berlaku nakal (kesan dari kebosanan mereka). Mereka yang mempunyai tenaga yang tiada penghujungnya pasti tidak keruan bila disuruh duduk sahaja, dan diam. Seperti di dalam penjara! Jika seterusnya fenomena ini tidak dijelaskan dan dibiarkan berlarutan, tidak mustahil kanak-kanak ini akhirnya membenci usrah.

Kadang kala kita tiada pilihan untuk menentukan tempat usrah dan juga tempat program. Tambahan pula jika ibu bapa itu adalah ativis daawah belia dan mahasiswa. Mahasiswa dan belia dengan naluri mereka sering beraktiviti di dalam banggunan empat dinding yang memerlukan penumpuan yang maximum dan kurang sesuai untuk kanak-kanak yang merasakan empat dinding itu membantutkan pemikiran mereka.

Antara resolusi kami untuk mendepani masalah ini adalah dengan berkongsi tanggungjawab. Jika ummi perlu beri pengisian, dan tumpuan terutama dengan adik-adik, abi jika lapang akan membuat aktiviti bersama Amir. Selalunya apa yang disukai Amir. Kami masih terus belajar. Namun untuk setakat ini, cara ini agak berkesan untuk memastikan kelancaran program, juga supaya Amir tidak terlalu tantrum. Akhirnya tatapan gambar Amir yang sedang seronok bermain bersama tuan haji abi semetara ummi sedang sibuk dengan daurah. :)

Wednesday, December 29, 2010

My Breastfeeding Journey: Part 1 - The first week.

The first week is the most crucial week as it marks the first starting point to your breastfeeding journey. Tuan Haji abi was the main supporter towards our success, Alhamdulillah. so, here some tips especially to first time mothers.

1. BE PREPARED, PREPARED AND PREPARED
Labor is something you cannot describe. Every individuals will face different challenge. But all these challenges will contribute to your emotion. Something that could ease the emotional changes. Read stuff about breastfeeding. Know what to expect ie mature milk will not come out exactly after the baby pop out, is a great help.

2. SUPPORT
You'll probably have your parents or parents in law of makcik or whoever who tell you... oooo susu tak dek.... etc. this is not helpful. Please let mr. hubby know and understand and really into breastfeeding, and he'll insyaAllah will support you.

3. Milk is produce in YOUR MIND.
Convince YOURSELF that you have milk. Allah provide you the milk for the baby. Then just your milk being produced. I started pumping at 4am the first 3 days after birth. I got 2 ounce just to prove to people, and actually myself that I HAVE ENOUGH MILK!

4. Maybe dont do everything at once.
This is especially true to baby boy. We had Amir circumcised when he was 12hours old. And when we arrive home from hospital, we forgot to check his diaper, and he's originally very good circumcised now dah luka. And he started crying n crying n crying none stop because of the pain i presumed. And when that small baby cries all the time he'll get all these kembung and all. and then make it worst. So, if you really think on focus on one thing at a time, maybe wait till after the pusat came off, and he has established his feeding just do the circumcise... heheh

5. Tahnik
This is the prophet sunnah. It provides the baby sufficient energy after birth. Give a little time to mother to wait for the mature milk.

6. Know why he is crying.
Crying doesnt necessarily means hungry. Check his diaper, or maybe semut, know your baby.

7. Air zam zam
But when he cries for milk, and your mature milk hasnt came out yet, get some air zam zam. Doa. And insyaAllah he'll survive with that. Amir alhamdulillah were only feed with air zam zam the first 3 days he was born.

8.Give yourself a space especially when he is crying
I noticed baby will continuesly cry if the one who is holding him is not calm. At least it is true with Amir. When he cries, maybe better to give him to someone calmer and pujuk him. When he settled down, take him back, and try to breastfeed him.

9. Feeding through feeder cup or spoon.
When a desprately hungry baby were a few times failed feeding directly from his mother. A bottle feeding will only make things worst. This desprately hungry baby will immidiately register the only source to food is bottle. And he will totally reject direct feeding afterwards. So if you really need to feed him with formula, do it through feeder cup or spoon. A lot of fairlure strories are because of the bottle.

10. DOA DOA DAN TERUS DOA
A friend suggested us to doa even before the baby was born.

That is a few tips. Hope it is helpful. Email me for more private talk if you are shy to ask openly. :)

Take care

Ummu Amir

Long silence - lets update

Assalamualaikum,

Blog ini seperti dilupakan. It has been more than a year. I'll post by batches some of the other article that might be useful to some people. but as for a quick update...

Amir is 20 months now. He is progressing very well. I've graduated from pumping at work officially 2 weeks ago. And alhamdulillah, Amir has been fully breastfeed for 1 year and 18 months. Alhamdulillah, we manage to introduce formula to him. Slowly, he'll insyaAllah be independant from the direct feeding as well.

He is always energetic. We took turns to entertain him. But mostly Tuan Haji Abi did it. He is constantly come out with new ideas. Extreamly smart and cheeky at times. He loves books. Especially the one with great pictures. He recognise a few hijaiyah alphabet already. But his favorite ones is "ba".

We are expecting another bundle of joy insyaAllah in July next year. I am not coping very well yet. With the unpredictable sickness and mood swing... and M syndrome. Hope this will over soon. Tuan Haji abi is very helpful as usual. Amir is coping well jugak with the changes. He is slowly accepting the new role (hopefully).

and my new resolution. to be more istiqamah in updating the blog. heheh.

Thursday, October 08, 2009

Abu Ubaidah Al Jarrah: Pemegang Amanah Ummat

"..setiap ummat ada pemegang amanah, dan pemegang amanah ummat ini adalah abu ubaidah al-jarrah.."

Ketika saya mendengar hadis ini, ketika masih mengandungkan Amir. Saya terus jatuh cinta dengan Abu Ubaidah. Around that time, Ustazah sarankan untuk banyak membaca kisah pejuang-pejuang islam ketika mengandung. Agar anak yang dikandung itu mendapat semangat dan berakhlak seperti pejuang-pejuang islam. Dan saya terus dapatkan buku 60 kisah sahabat dari pustaka salam.
Dan ketika saya menbaca kisah Abu Ubaidah ibnul Jarrah. Cinta saya semakin mendalam. Kisah bagaimana Abu ubaidah membunuh ayahnya sendiri di Badar sehingga turun ayat mengenainya. Yang lebih meruntun jiwa, Abu Ubaidah yang mencabut mata perisai dari pipi Rasulullah dengan menggunakan gigi. Bukti cinta yang tulus dan tak berbelah baginya kepada Rasul Allah itu. Kisah-kisah beliau dengan umar.... its just makes my heart melt.
"Amir bin Abdullah atau lebih dikenali sebagai Abu Ubaidah Al Jarrah."
Dan selepas itu saya mencadangkan kepada suami untuk menamakan permata di dalam kandungan itu. AMIR. He actually did not give any positive indication. Until 2 days after he was born.
"Abang nak namakan dia AMIR"

Wednesday, October 07, 2009